Pages

Rabu, 04 April 2012

salah satu pohon berusia 330 tahun didesa sendang todanan

asalamualaikum wr ,wb


BLORA – Makin banyak saja jati tua berukuran besar yang ditemukan di Blora. Setelah dua tahun lalu daerah yang dipimpin Bupati RM Yudhi Sancoyo itu masuk Museum Rekor Indonesia (Muri) karena penjualan satu pohon jati seharga Rp 1 miliar, serta tersohor dengan adanya jati Dhenok, kini pohon jati juga membuat Blora menasbihkan diri sebagai gudangnya kayu jati berkualitas tinggi.
Satu pohon jati berukuran besar ditemukan di Desa Sendang, Kecamatan Todanan. Ukurannya tidak kalah dengan jati Dhenok danjati di kawasan Gubug Payung yang telah laku terjual  Rp 1 miliar. Usianya juga diperkirakan ratusan tahun.
Bedanya, jati di Desa Sendang tidak tumbuh di kawasan hutan, melainkan di pekuburan desa. Belum diketahui dengan pasti ukuran pohon jati yang belum diberi nama tersebut.
Hanya jika dirangkul, membutuhkan enam orang dewasa. Bupati RM Yudhi Sancoyo mengusulkan pohon jati tersebut dijadikan cagar alam. Dia melarang warga menjualnya berapa pun harganya.
“Kami akan usulkan ke pemerintah pusat serta instansi terkait lainnya, agar pohon jati di Desa Sendang menjadi cagar alam,” ujarnya, kemarin.
Pohon jati yang mempunyai tinggi sekitar 14 meter itu sebenarnya sudah lama diketahui warga sekitar.
Hanya lantaran letak desa cukup jauh dari pusat kota Blora -sekitar 40 kilometer- tidak banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan jati tersebut.
Menurut bupati, berbeda dengan jati Dhenok yang ukurannya besar di batang bagian bawah, jati di Sendang ini bentuknya lurus. Ukuran batang bagian bawah dan atas hampir sama.
“Kami meminta kepala desa dan warga Desa Sendang merawat jati itu. Tidak boleh ditebang apalagi dijual. Pohon itu diperkirakan usianya ratusan tahun karena ukurannya cukup besar,” tandasnya.
Kepala Desa (Kades) Sendang, Maryono, tidak bisa memastikan usia jati yang tumbuh di belakang balai desa tersebut. Hanya dia memperkirakan 330 tahun. Itu didasarkan pada sejarah lahirnya Desa Sendang.
“Desa Sendang belum ada, pohon jati tersebut sudah tumbuh,” ujarnya.
Kades yang baru dilantik Kamis (23/10) menjelaskan, awal mula Desa Sendang berasal dari Desa Semambung. Setelah ratusan tahun, Semambung berganti nama menjadi Desa Mlaten.
Desa Mlaten kini menjadi dukuh dan nama desa berganti Sendang. “Pergantian nama desa itu rata-rata setelah 100 tahun lebih. Karena itu kami perkirakan usia pohon jati di kuburan di belakang balai desa itu sekitar 330 tahun,” tandasnya.
 desa MLATEN  merupakan asli dulu bernama MELATI,karna pada zaman dahulu  banyak kembang melati ang bnyak  ,maka dari itulah masyarakat kelurahan mlaten menamai desanya menjadi desa MLATEN. 

"nahh   sobat sobat semau  ,udah tau kan gmana kekaya'an alam kita yang berlimpah, jadi jagalah ,lestarikan alam dengan baik agar bisa kita wariskan kepada anak dan cucu kita . admin juga orang sendang lo.  admin inggal di desa sendang,  sekian dulu ya infonya,,

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites